MUTIARA JABON (konsultan dan supllier bibit jabon)
Arsip Blog
Jumat, 24 Februari 2012
Pemilihan Bibit Jabon
jabon
:Salah satu kunci keberhasilan proses penanaman kayu Jabon dimulai
dari pengetahuan tentang pemilihan bibit jabon yang
baik. Dengan bibit jabon yang
baik, maka keuntungan yang diharapkan semakin besar kemungkinanannya untuk
diraih. Meski demikian perlu juga disadari, bahwa bibit hanya merupakan salah satu
faktor keberhasilan penanaman Jabon namun
bukan satu-satunya faktor penentu.
Oleh karena itu, bibit yang baik
belum tentu bisa menghasilkan panen kayu Jabon yang besar pula. Namun, dengan memilih bibit jabon yang benar diharapkan bisa
meminimalisir resiko yang mungkin terjadi selama masa penanaman hingga
penebangan.
Langkah awal yang bisa dilakukan
dalam memilih bibit
Jabon adalah dengan mengetahui aneka
varietas yang ada dalam tanaman Jabon.
Selama ini, bibit
Jabon terbagi menjadi dua jenis, yaitu Jabon Merah
dan Jabon putih. Perbedaan keduanya secara fisik bisa dilihat dari warna pucuk
daunnya.
Untuk Jabon merah, pucuk daunnya
berwarna merah. Sedangkan pada Jabon putih pucuk daunnya berwarna hijau.
Perbedaan lain dari kedua jenis ini terdapat pada warna batang kayunya. Untuk
jabon merah batang kayunya berwarna sedikit kecoklatan sehingga lebih banyak
digunakan untuk bahan papan rumah. Sementara pada jabon putih, batang kayu
lebih berwarna putih.
Dari kedua jenis tersebut, tidak ada
perbedaan lain secara spesifik. Hanya, berdasar pengamatan dari para
petani Jabon, jenis Jabon Putih dianggap lebih cepat tumbuh dan besar
daripada Jabon merah . Namun secara fisik dan kimiawi, kedua jenis tersebut
tidak terlalalu memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
Dengan kondisi ini, Bagi calon
petani Jabon kiranya tidak perlu terlalu mempersoalkan tentang jenis bibit
Jabon yang ada. Baik jabon merah maupun putih, pada dasarnya memiliki kualitas
sama saja. Yang paling penting adalah perawatan selama masa penanaman guna bisa
menghasilkan kayu Jabon
yang berkualitas.
Dalam memiliih bibit Jabon, ada
beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh para petani. Beberapa hal tersebut di
antaranya adalah :
Kekompakan Media
Kekompakan media meliputi kondisi
batang, dimana untuk bibit yang baik batang harus dalam kondisi utuh. Tidak ada
bagian yang terlihat retak, karena bila retak akan mudah terkena penyakit.
Ketinggian
contoh gambar bibit jabon siap tanam
Tinggi bibit yang baik idealnya
adalah 30-60 cm. Ini adalah tinggi bibit yang ideal. Jangan mudah tertipu bila
ada pedagang bibit yang menawarkan bibit yang lebih tinggi dengan janji waktu
panen lebih cepat. Sebab, bibit yang tingginya melebihi ketinggian ideal,
biasanya memiliki akar yang sudah kuat dan menembus poli bag tempat sementara
bibit. Dampak jika menggunakan bibit seperti ini adalah tanaman akan stres bisa
dipindahkan. Mengingat, akar yang sudah menembus poly bag tersebut, akan masuk
ke dalam tanah yang otomatis akan tercabut bila dipindahkan.
Diameter
Diameter bibit yang sehat biasanya
berkisar antara 5-8 mm. Hal ini merupakan diameter normal untuk ukuran bibit.
Bila ada bibit yang berukuran kurang dari 5 mm, maka bibit tersebut bisa
digolongkan ke dalam bibit kelas dua.
Nilai Kekokohan bibit
Nilai kekokohan bibit jabon untuk
bibit kelas unggulan dikategorikan pada angka 50-90.
Warna daun
Bibit yang baik dan sehat akan
memiliki daun yang berwarna hijau dan terlihat cerah. Hanya pada Jabon merah,
pada bagian ujung dauh akan terdapat warna merah yang membedakan dengan Jabon
putih.
Demikian sedikit tips dari kami
dalam memilih bibit jabon
sekilas cara budidaya jabon
cara budidaya jabon
budidaya jabon : Proses penanaman bibit pohon Jabon, termasuk
hal yang penting untuk diperhatikan. Mengingat dalam proses ini akan menentukan
bagaimana tanaman Jabon
bisa tumbuh dan berkembang sehingga sesuai harapan. Sebab, untuk mengoptimalkan
hasil tanaman bukan sekedar dengan cara menanami lahan dengan bibit
sebanyak-banyaknya.
Karena jika hal tersebut dilakukan,
bisa jadi bukan keuntungan yang diperoleh petani. Namun sebaliknya, bibit yang
ditanam akan mati atau tumbuh kurang optimal. Dengan demikian, keuntungan yang
diharapkan pun tidak akan tercapai. Cara yang paling baik dalam proses penanaman Jabon
adalah dengan sistem optimalisasi dan bukan maksimalisasi.
Beberapa hal yang harus dilakukan
dalam proses penanaman Jabon di antaranya adalah :
- Penyiapan Lahan
Dalam proses penyiapan lahan ini ada
dua hal penting yang harus dilakukan. Yang pertama adalah pembersihan lahan
dari unsur pengganggu. Seperti semak belukar, alang-alang dan berbagai tanaman
yang sudah mati. Proses pembersihan bisa dilakukan dengan cara manual atau
menggunakan zat kimia seperti Sodium Chorate (5-10 g/m2)
Hal kedua adalah pengolahan tanah.
Dalam hal ini, tanah perlu dikelola agar mampu memberikan kesuburan bagi
tanaman yang akan hidup di tanah tersebut. Pengelolaan ini meliputi proses
pemupukan, baik pupuk organik maupun anorganis. Untuk pupuk organis bisa
menggunakan pupuk kandang, sementara pupuk anorganik yang biasanya dipakai
adalah NPK, TSP, KCL dan SP36.
Setelah pemupukan, tanah perlu
diberikan zat kapur sebanyak 100 gram per lubang. Proses ini biasanya dilakukan
pada tanah yang asam, tanah yang belum matang serta tanah yang sedikit unsur
hara calsium dan magnesiumnya.
Pengolahan tanah terakhir adalah
mencampurkan bahan mineral untuk proses ameliiorasi. Bahan ini berfngsi sebagai
sumber hara mineral, menurunkan nilai KTK serta mampu meningkatkan kejenuhan
basa di tanah.
- Penentuan Jarak Tanam
Jarak tanam memiliki peran penting
dalam menentukan kualitas tanaman. Karena jarak tanam ini akan mempengaruhi
sebuah tanaman dalam proses memperoleh sinar matahari. Untuk budidaya
Jabon, jarak tanam ideal adalan 3 x 3 meter dengan pola tanam
monokultur. Hal ini diperlukan, mengingat ketika Jabon sudah mulai tinggi, maka masing-masing cabang akan tumbuh
dan bersinggungan.
Bila terlalu rapat, akan berdampak
menghalangi sinar matahari yang bisa ditangkap oleh batang Jabon. Selain
itu, di bagian akar akan terjadi perebutan zat makanan oleh setiap tanaman.
Sehingga tanaman Jabon tidak akan bisa tumbuh secara sempurna dan pertumbuhannya
hanya cenderung kurus tinggi saja.
Pembuatan Lubang Tanam
Proses pembuatan lubang ini
sebaiknya dilakukan seminggu sebelum bibit ditanam. Hal ini dilakukan guna
menciptakan pemupukan awal bagi lubang tempat bibit Jabon akan ditanam.
Ukuran lubang secara umum berukuran
40 x 40 x 40 cm. Di dalam lubang, ditaburi pupuk kandang dan kompos dengan
dicampur pupuk TSP secukupnya. Jumlah pupuk ini sepertiga dari kedalaman
lubang. Setelah terisi, pupuk tersebut ditimbun dengan tanah bagian atas lalu
diaduk hingga rata. Langkah selanjutnya adalah menutup lubang tersebut dan
selanjutnya bekas lubang diberikan penanda yang disebut ajir.
Penanaman
Seminggu usai penggalian lubang,
barulah proses penanaman bibit Jabon dilakukan. Waktu yang ideal untuk
melakukan penanaman Jabon
adalah bulan November – Februari yang bertepatan dengan musim penghujan. Hal
ini untuk mencegah bibit Jabon dari masalah kekeringan, mengingat tanaman ini
sangat sensitif terhadap kekeringan.
Ada beberapa hal yang perlu
dilakukan selama proses penanaman ini. Di antaranya adalah :
- Gali kembali tanah yang sudah diisi pupuk sebelumnya.
- Siapkan bibit jabon dengan cara melepasnya dari kantung atau poly bag. Pada proses ini harus dilakukan secara hati-hati guna menghindari rusaknya akar.
- Masukkan bibit ke dalam lubang dengan hati-hati dan tegak lurus.
- Timbun sekeliling bibit dengan tanah bekas galian.
Sekilas Tentang Kayu Jabon
Budidaya
Tanaman Jabon (Antocephalus codamba)
Merupakan salah satu jenis tanaman
batang keras (kayu) yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di
hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :
Ketinggian : 10-2000 m dpl
Curah hujan : 1250-3000 m/th
Perkiraan suhu : 100 C – 400 C
Kondisi tanah (PH) : 4,5 – 7,5
Jabon memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya, termasuk albasia (sengon). Dari hasil
uji coba yang telah kami lakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari
beberapa kriteria, diantaranya sebagai berikut :
- PERTUMBUHAN
Pertumbuhan pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan
dengan jenis kayu keras lainnya :
1. diameter batang dapat tumbuh
berkisar 10cm/th
2. tinggi batang pada usia 8,5 tahun dapat mencapai 20 meter, sehingga pada usia 5-8 ,5tahun sudah dapat dipanen.
2. tinggi batang pada usia 8,5 tahun dapat mencapai 20 meter, sehingga pada usia 5-8 ,5tahun sudah dapat dipanen.
- BATANG
1. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat
baik
2. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri
2. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri
- PENANAMAN dan PERAWATAN
Jabon merupakan tanaman yang mudah
tumbuh dan berkembang dan tidak memerlukan perlakuan khusus dalam budidayanya.
- PEMASARAN
Karena jenisnya yang berwarna putih
agak kekuninganmirip meranti kuning, tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon
sangat dibutuhkan pada industri kayu lapis (plywood), bahan baku meubel dan
furniture, serta bahan bangunan non kontruksi.
Keunggulan inilah yang membuat pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan industri kayu lapis siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.
Keunggulan inilah yang membuat pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan industri kayu lapis siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.
- NILAI EKONOMIS
Budidaya tanaman jabon akan
memberikan berbagai keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan
secara serius dan benar. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada
tanaman jabon setelah dipanen pada usia 5-8,5 tahun (asumsi harga terendah, dan
batang terkecil) pada setiap batang kayu jabon diperoleh :
- tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12m
- diameter batang rata-rata 30 cm
Maka dari tiap batang pohon jabon
menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga perkubik
saat ini Rp 1.000.000,00
Sehingga harga terendah 1 batang
pohon jabon usia 5-8,5 tahun minimal seharga Rp 1.500.000,00
- INFORMASI
Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000
Harga ini diprediksi akan mengalami
kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang semakin bertambah
tiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu jabon semakin lama semakin terbatas.
Dalam 1 Ha lahan, dapat ditanam sebanyak 1200 batang bibit jabon dengan jarak 3x3 m.
(Diperoleh dari berbagai sumber)
Langganan:
Postingan (Atom)